Saya mengumpulkan Artikel ini tak bermaksud menghina agama tertentu.tetapi sebagai hak jawab muslim pada situs-situs dan blog-blog anti islam.jika mereka bisa menyerang islam,maka mengapa saya tak boleh sebagai serangan balik? Pada kehidupan sehari-hari di indonesia ini,mari islam-kristen dan agama lain bekerja sama membangun bangsa ini tampa konflik.blog ini cuma memberikan penjelasan pada anda-anda,semua kesimpulan berpulang pada anda semua,saya hanya menyampaikan.tiada permusuhan di antara kita di dalam bangsa besar ini,kita cuma mengungkap kan pikiran dan analisa.

Allah swt berfirman:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Artinya: “Dan katakanlah: “Yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (QS. Al-Isra’: 81)
Ayat ini memberikan jaminan kepada pembela kebenaran bahwa suatu saat kebenaran pasti datang dan kebatilan akan lenyap seiring dengan datangnya Al-haq, bahkan ditegaskan lagi bahwa kebatilan pasti akan lenyap, walau itu dikemas dan didesaign dengan sehebat mungkin.
Namun sebagai umat islam, kita tetap harus punya strategi, punya tekhnik bagaimana memunculkan kebenaran itu. Karena kebenaran akan tetap mengendap dan kebatilan akan tetap merajalela jika kita tidak berfikir dan berinisiatif memunculkan kebenaran itu kepermukaan.
Kebatilan yang terstruktur dan terorganisir bisa mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Begitu kata Ali bin Abi Thalib, dan faktanya memang begitu. Betapa banyak kebatilan saat ini yang mengungguli kebenaran akibat tidak adanya menejemen yang bagus dipihak kebenaran.
Ada hal yang penting untuk kita perhatikan, bahwa yang menang didunia ini siapa yang kuat, walau dia salah. Sementara diakhirat kelak kemenangan akan berpihak pada yang benar walau dia lemah. Ini adalah sebuah rumusan hidup, agar kita mampu memahami peta perjuangan dan pertarungan.
Kita sering tidak realistis karena tidak memahami realita. Disinilah dibutuhkan kejelian dan kepekaan dalam melihat situasi disekitar kita. Kita tidak bisa dengan serta merta menyalahkan umat, sementara kita sebagai motor penggerak dakwah belum sempat memahamkan kepada mereka kebenaran yang sesungguhnya. Mereka menanti uluran kepedulian kita, untuk mengajarkan kepada mereka Al-Haq .
Di ayat lain Allah kembali meyakinkan kita akan adanya Al-Haq yang akan mengalahkan yang batil, agar kita tetap berbesar hati dan tetap optimist memperjuangkan kebenaran walau rintangan terus menghadang.

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ

Artinya: “Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap….” (QS. Al-Anbiyaa’: 18)
Berjuang bersama kebenaran pasti menang INSYA ALLAH





    1. KRISTIAN GAGAL MEMATUHI ALKITAB
    2. TUJUAN ALLAH SWT MENGUTUS NABI MUHAMMAD SAW
    3. SYIRIK dan MUSYRIK
    4. SEJARAH NATAL
    5. SEJARAH DAN KEASLIAN AL-QUR’AN
    6. PERTENTANGAN SIFAT YESUS SEBAGAI TUHAN ALLAH
    7. PERNIKAHAN MUHAMMAD SAW DENGAN ZAENAB
    8. AT TAUBAH 9:123
    9. Q.S YUNUS (10): 94
    10. WANITA KURANG AKAL DAN AGAMANYA
    11. PARAN, BAKA, MEKKAH, DAN NUBUAT MUHAMMAD
    12. NABI ISA MENGAJARKAN SHOLAT BERJAMAAH MENGHADAP KIBLAT
    13. AL QUR'AN TENTANG PERANG
    14. ALLAH MENGHALALKAN MENGGAULI ISTRI LEWAT DUBUR
    15. BIBEL YANG DITERJEMAHKAN DAN DIMASUKKAN KE DALAM AL QUR’AN
    16. APAKAH KHAMAR ITU BAIK ATAU JAHAT?
    17. WARAQAH BIN NAUFAL MENGAJARI NABI MUHAMMAD SAW
    18. RASULULLAH SAW SUKA KAWIN
    19. NABI MUHAMMAD BUKAN KETURUNAN IBRAHIM AS
    20. APAKAH QS ALI IMRAN 85 JAHAT?
    21. KEBOLEHAN MENGGAULI BUDAK DALAM ISLAM
    22. MUHAMMAD SEORANG GAY
    23. AL QUR'AN TIDAK MURNI DARI ALLAH SWT
    24. AL QUR’AN MENJIPLAK BIBLEI
    25. ADANYA AYAT RAJAM YANG HILANG
    26. KESALAHAN TATA BAHASA DALAM AL QUR'AN
    27. DI DALAM ALQUR'AN MADU DAPAT MENYEMBUHKAN SEGALA PENYAKIT
    28. ALQUR'AN MENGATAKAN MATAHARI BERSUJUD
    29. MARYAM SAUDARA HARUN
    30. ALQUR'AN TENTANG NABI ISA AS
    31. PEREMPUAN DI PERLAKUKAN JELEK OLEH MUHAMMAD
    32. ALLAH BANYAK BERSUMPAH
    33. RAJA SETAN ITU ALLAH SWT
    34. ISLAM DISEBARKAN DENGAN PEDANG
    35. WAHYU DATANG KETIKA NABI MEMAKAI PAKAIAN WANITA
    36. RASULULLAH MENYAMAKAN WANITA DENGAN KELEDAI DA ANJING
    37. PERNYATAAN DI AL QUR’AN NABI ISA/ YESUS SEBAGAI TUHAN
    38. KENAPA SAMPAI ADA AYAT AL QUR'AN DI NASAKH ?
    39. HAMAN, FIR'AUN & BANGUNAN MESIR KUNO
    40. DZAT ALLAH
    41. MENJAWAB A SINA TENTANG PERAMPOKAN
    42. MENGUPAS ZAT KE TUHANAN TRINITAS
    43. MENGAPA WAJAH NABI MUHAMMAD SAW TIDAK BOLEH DILUKIS
    44. MENGAPA ISLAM MEMPERBOLEHKAN POLIGAMI
    45. MENGAPA JATAH WARIS SEORANG LAKI LAKI LEBIH BANYAK
    46. MENGAPA ISLAM MERANDAHKANPEREMPUAN
    47. RASULULLAH PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
    48. ISLAM MELEGALKAN PENCURIAN & PERZINAHAN
    49. JIHAD BUKANLAH TERORIS
    50. MANA AYAT YANG JAHAT DAN SADIS: AL QURAN VS AL KITAB
    51. LORD= TUHAN???? LORD itu “TUAN” bukan “TUHAN”!!
    52. TRINITAS
    53. KUMPULAN FAKTA ALKITAB DIEDIT
    54. KENAPA NABI ISA MENYEBUT ALLAH SEBAGAI BAPA?
    55. MARIA; VERSI ALKITAB DAN AL-QUR’AN
    56. KEBOHONGAN DULADI TENTANG KRISTEN DAN ISLAM
    57. BERSUCI 7X SALAH SATUNYA DICAMPUR TANAH
    58. NABI MUHAMMAD PERAMPOK
    59. ISLAM DAN PERBUDAKAN
    60. TAQIYA VS JAGA LISAN MU
    61. MENURUT ALKITAB YAHWEH MENCIPTAKAN KEJAHATAN
    62. AKU DAN BAPA ADALAH SATU=TUHAN..??
    63. 50 BANTAHAN TENTANG AYAT ALQUR'AN
    64. PELACUR DI SURGA KRISTEN
    65. KONTRADIKSI UCAPAN YESUS TENTANG PERCERAIAN?
    66. BENARKAH TANDA KEPALSUAN SUATU NABI JIKA IA BANYAK ISTERI?
    67. APAKAH ABRAHAM PEZINA, TUKANG SELINGKUH KARENA POLIGAMI?
    68. MENGGAULI ISTERI YANG TELAH DI CERAI KAN TIDAK BERDOSA?
    69. TERKUAKNYA BOM BALI
    70. MUHAMMAD WAFAT KARENA DIRACUN"..!!!
    71. AKHIR DARI KEHIDUPAN SEMUA MURID-MURID YESUS YG MENGENASKAN....!!
    72. DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SAW
    73. SOLUSI ALKITAB: ISTERI YANG DI PUKULI SUAMI NYA
    74. TEOFANI ALLAH
    75. MENGAPA UMAT ISLAM GAMPANG TERSINGGUNG
    76. KONSEP CACAT PENGILHAMAN BIBLE
    77. MUHAMMAD BERSELISIH DENGAN ALLAH
    78. ROH KUDUS
    79. SESAMA MUSLIM WAJIB MENUTUPI KEBEJATANNYA
    80. SIAPA YANG IBLIS ISLAM APA KRISTEN?
    81. PASAR SEX DALAM SURGA ISLAM
    82. ADAKAH YESUS PERNAH BERKATA SEMBAHLAH AKU?
    83. BALADA YESUS DAN BUAH ARA
    84. DUA VERSI KEMATIAAN YUDAS
    85. QURAN:PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI 6 MASA ATAU 8 MASA?
    86. KESALAHAN QURAN: UMUR BUMI LEBIH TUA DARI UMUR LANGIT?
    87. NUBUAT GAGAL KIAMAT DARI YESUS
    88. DISTORSI NARASI BANJIR NABI NUH DALAM ALKITAB
    89. GAMES NGEPOT DAN NGELIT GAYA APOLOGI KRISTEN
    90. BETAPA GAGAH NYA NARASI ALKITAB.
    91. YESUS TERNYATA TAK PAHAM ILMU KEDOKTERAN
    92. SEMUA MAKANAN HALAL
    93. KEBOHONGAN TENTANG KELAHIRAN YESUS
    94. PAULUS RASUL PALSU ATAU BUKAN
    95. JANGAN MENCOBAI TUHAN MU: KETIKA MARKUS 16:17-18 DI GUGAT
    96. ISLAM MENYEMBAH DEWA BULAN
    97. PAULUS MELARANG KERAS SUNAT
    98. NAMA ORISINIL TUHAN BUKAN YAHWEH,TAPI ALLAH.
    99. MENGAPA HARUS BERTAHAN DENGAN KATA:ALLAH?
    100. SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 61
    101. EMBRIOLOGI DI DALAM AL QUR'AN MENJIPLAK YUNANI
    102. DALAM ISLAM SUAMI BOLEH MEMUKUL ISTRI
    103. BENARKAH YESUS UNTUK SELURUH BANGSA?
    104. BIDADARI DI SURGA
    105. BENARKAH MENURUT BIBLE YAHWEH TIDAK MENCIPTAKAN KEJAHATAN
    106. BAGI ALLAH HANYA ADA SATU AGAMA, YAITU ISLAMI
    107. AYAT FAVORIT MISIONAR
    108. ATURAN POLIGAMI YANG LUAR BIASA ( AN NISAA 1 S/D 3)
    109. APAKAH YESUS BISA MENGAMPUNI DOSA
    110. YAHUDI DAN NASRANI ADALAH AHLUL KITAB
    111. APA SEBENARNYA YANG INGIN YESUS SAMPAIKAN DI YOHANES 10:30???
    112. AL-QURAN MEMBELA YESUS
    113. ALQUR'AN ADALAH PERKATAAN NABI MUHAMMAD SAW
    114. BESI DITURUNKAN DARI LANGIT
    115. ALLAH SWT MENCIPTAKAN BUMI DATAR
    116. AL QUR'AN SALAH DALAM PENCIPTAAN MANUSIA
    117. KOMPILASI AL-QUR'AN TIDAK LENGKAP
    118. NABI MUHAMMAD SAW BODOH
    119. SEJARAL AL AQSO
    120. MUHAMMAD SAW MENIKAH DENGAN CARA KRISTEN
    121. ISLAM ITU BODOH TIDAK PUNYA ILMU PENGETAHUAN
    122. RASULULLAH SAW MENDEKATI WANITA YG SEDANG HAID
    123. ADA AYAT SYETAN DALAM AL QUR'AN
    124. RASULULLAH MELANGGAR ETIKA PERANG
    125. AYAT ALQUR'AN BERTENTANGAN
    126. HADIST MINUM KENCING ONTA
    127. ISA LEBIH MULIA KARENA BANYAK DI SEBUT DI AL QUR"AN
    128. KISAH BURUNG ABABIL
    129. AISYAH MASIH ANAK ANAK SAAT DI NIKAHI MUHAMMAD
    130. KATA MAJEMUK "KAMI" DALAM AL-QUR'AN ADALAH TRINITAS
    131. ISLAM DISEBARKAN DENGAN PEDANG
    132. ALQUR"AN MEMBENARKAN KETUHANAN YESUS
    133. TIDAK ADA JAMINAN SURGA BAGI ORANG MUSLIM
    134. MATEMATIKA ALQUR"AN SALAH HITUNG
    135. ALLAH MENYURUH MALAIKAT DAN IBLIS MENYEMBAH ADAM AS
    136. ALLAH SWT ITU LEMAH KARENA MEMINTA PERTOLONGAN
    137. BINTANG UNTUK MELEMPAR SYETAN
    138. MUSLIM PENYEMBAH KA"BAH
    139. HADIST HADIST PALSU ALA FFI
    140. Al-QUR"AN TIDAK SEMPURNA PENGUMPULANNYA
    141. SEMUA AGAMA BENAR
    142. ALLAH SUBHANALLAH TA'ALA SALAH BERHITUNG
    143. ORANG KAFIR MAKAN DENGAN 7 USUS
    144. MUSA AS MEMBELAH LAUTAN
    145. BOM BUNUH DIRI JIHADKAH?
    146. AL-QUR"AN MENFITNAH NASRANI
    147. ISLAM MENGAJARKAN PERZINAHAN
    148. RASULULLAH SUKA KAWIN
    149. NABI MUHAMAD PERNAH KAFIR
    150. PEMINDAHAN KIBLAT YG SENGAJA DIBUAT OLEH NABI MUHAMAD
    151. NABI MUHAMAD YG MASIH BELUM SELAMAT
    152. ISLAM KARANGAN NABI MUHAMMAD SAW
    153. KISAH ISRA' MI'ROJ UNTUK MENUTUPI PERZINAHAN NABI
    154. ALQURAN DAN HADIS MEMBENARKAN KETUHANAN ISA / YESUS
    155. WANITA HAID DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN
    156. ANAK YANG DIKORBANKAN IBRAHIM AS ADALAH ISHAK
    157. RASULULLAH TIDAK KHITAN
    158. MUSLIM MENYEMBAH HAJAR ASWAD
    159. NABI MUHAMMAD HARUS BERTANYA PADA AHLI KITAB
    160. ALLAH TIDAK MAHA TAHU
    161. Al-QUR'AN TIDAK BERURUTAN
    162. NABI MUHAMMAD ADALAH NABI PALSU
    163. IBADAH HAJI MENCONTEK RITUAL PAGAN
    164. KRISTEN VS ISLAM TERHADAP PEMERKOSA
    165. AGAMA NABI MUHAMAD SEBELUM MENJADI NABI
    166. ALQURAN MENGAKUI DOKTRIN TRINITAS
    167. TEORI EMBRIOLOGI DARI ALQURAN ADALAH MENJIPLAK
    168. VALENTINE HARAM
    169. KEUNIKAN NAMA ALAAH
    170. ALLAH ADALAH NAMA TUHAN PENYEMBAH BERHALA
    171. WAHYU TIDAK DAPAT DIBATALKAN DENGAN ANALISA MANUSIA
    172. ISLAM MERENDAHKAN WANITA

Allah Menciptakan Bumi Datar


Kamis, 18 Juni 2015

Para kafir harby sering kali menuduh Ayat Alqur’an tidak ilmiah berkaitan dengan anggapan bahwa menurut Alqur’an bumi itu datar. Berikut ini dalil Alqur’an yang biasa mereka pakai:


DALIL PERTAMA:
firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr: 19, “Dan Kami (Allah) telah menghamparkan bumi….”. Nah lihatlah, kata mereka, bukankah ayat ini dengan gamblang telah menjelaskan bahwa bumi itu terhampar, dan tidak dikatakan bulat…! Kemudian mereka pun dengan enteng mengkafirkan semua orang yang berseberangan faham dengan mereka.


DALIL KEDUA:
adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah: 22, “Dialah (Allah) yang telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan (firasy) bagimu.”


DALIL KETIGA:
adalah firman Allah pada surat Qaf:7, “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata...”


DALIL KEEMPAT:
adalah firman Allah pada surat An-Naba 78: 6-7,  “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?

DALIL KELIMA
adalah firman Allah pada surat Al-Ghasyiyah : 20, “Dan bumi bagaimana dihamparkan ?”

Memang secara tekstual, bunyi ayat-ayat di atas mengatakan bahwa bumi ini terhampar, seumpama firasy, karpet, atau tempat tidur. Namun, apakah sesederhana itu sajakah memahamkan ayat Al-Qur’an….? Apakah memahamkan al-Qur’an yang agung cukup secara tekstual saja, kemudian mengabaikan arti kontekstualnya…? Kalau demikian, yakni Al-Qur’an hanya difahamkan secara tekstual saja, maka pasti akan hilanglah kehebatan dan keagungan Al-Qur’an itu. Padahal ada banyak ayat suci Al-Qur’an dan hadis yang mendudukkan derajat orang-orang berpengetahuan berada beberapa tingkat di atas orang awam. Dalam hal ini, pemahaman kontekstual jelas memerlukan daya nalar yang lebih tinggi dibandingkan sekedar pemahaman tekstual saja. Dengan demikian, pantaslah kiranya jika Allah dalam Al-Qur’an dan Nabi dalam banyak hadis beliau, memuji dan menyatakan bahwa orang yang berilmu pengetahuan, yang memakai akal dan nalar, memiliki derajat yang tinggi jauh berbeda dengan orang awam.


PEMBAHASAN MASALAH

Pada surat Al-Hijr ayat 19 dikatakan bahwa Allah telah menghamparkan bumi. Disitu tidak ada dikatakan bagian yang dihamparkan adalah bagian bumi tertentu, tetapi yang terhampar adalah bumi secara mutlak. Sehingga dengan demikian, jika kita berada di suatu tempat di bagian manapun dari pada bumi itu (selatan, barat, utara, dan timur), maka kita akan melihat bahwa bumi itu datar saja, SEOLAH-OLAH TERHAMPAR di hadapan kita. Kemudian jika kita berjalan dan terus berjalan dengan mengikuti satu arah yang tetap, maka bumi itu akan terus menerus kita dapati terhampar di hadapan kita sampai suatu saat kita kembali ke tempat semula saat awal berjalan. Hal ini telah jelas membuktikan bahwa justru bumi itu bulat adanya. Sebaliknya, jika saja bumi itu berbentuk kubus, misalnya, maka pasti hamparan itu suatu saat akan terpotong, dan kita akan menuruni suatu bagian yang menjurang, menurun, TIDAK LAGI TERHAMPAR…..!

Selanjutnya, jika bumi itu adalah sebuah hamparan seperti karpet atau tikar, maka jika ada orang yang melakukan perjalanan lurus satu arah secara terus menerus, maka orang itu pada akhir perjalanannya akan sampai pada ujung bumi yang terpotong, dan tidak akan pernah kembali ke tempatnya semula, di mana dia memulai perjalanannya yang pertama dulu. Penelitian dan pengalaman manusia telah membuktikan bahwa perjalanan yang dilakukan secara terus menerus ke satu arah tertentu tidak pernah menemukan ujung dunia yang terpotong, melainkan terus menerus yang ditemukan hanyalah hamparan demi hamparan di tanah yang dilalui, untuk kemudian perjalanan itu berakhir pada tempat semula saat perjalanan pertama dimulai. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika saja bumi itu tidak bulat keberadaannya.

Penjelasan yang lebih gamblang adalah pada surat Al-Baqarah ayat 22: “ Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi itu firasy (hamparan, kapet) BAGIMU ……” Perhatikan kata-kata “bagimu”. Al-Qur’an dalam hal ini, tidak sekedar mengatakan bahwa bumi itu hamparan umpama karpet saja, kemudian berhenti pada kalimat itu, tapi ada kata tambahan lain yaitu “bagimu”. Artinya, bagi kita manusia yang tinggal di atas permukaan bumi ini, bumi terasa datar. Walaupun, bumi itu pada kenyataannya adalah tidak datar. Hanya TERASA DATAR bagi kita manusia. Terasa datar bukan berarti benar-benar datar, bukan….?

Penjelasan kata “karpet (firasy)” bagimu bukankah bisa diartikan sebagai sesuatu yang berfungsi untuk diduduki atau dipakai tidur, dengan aman dan nyaman…?. Kata firasy dalam bahasa Indonesia dapat diartikan karpet, atau ranjang adalah sesuatu yang nyaman dan aman dan dipakai untuk tidur. Nampaknya arti seperti ini dapat dipakai, sebab keberadaan struktur bumi ini memang berlapis-lapis. Bagian intinya sangat panas dengan suhu ribuan derajat celcius yang mematikan. Namun demikian, pada bagian LAPISAN YANG PALING ATAS, ada sebuah lapisan keras setebal 70 kilometer, disebut lapisan kerak bumi yang paling aman dan nyaman, dengan suhu yang aman pula bagi kehidupan. Seolah-olah lapisan bumi bagian atas itu adalah ‘karpet’ atau ‘ranjang’ yang terbentang luas dan melindungi manusia serta seluruh makhluk Allah yang berada di atasnya, aman dari bahaya lapisan bumi bagian dalam yang cair, yang sangat panas lagi mematikan itu.

Kemudian dalam QS.Qaf:7, “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata...”

Perhatikan gambaran bumi dalam ayat lainnya:
waal-ardha ba'da dzaalika dahaahaa
[79:30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

tejemahan bahasa Indonesia kembali menyaakan kata ini dengan 'hamparan'.

Lalu ketika Al-Qur'an menyebut kata 'al-ardha' atau 'al-ardhi' yang diterjemahkan menjadi 'bumi', bisa juga merujuk kepada 'permukaan bumi' atau lapisan bumi paling luar tempat kita berpijak, lihat ayat ini :
walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa'un ilaa hiinin
[2:36] dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."

wa-idzaa tawallaa sa'aa fii al-ardhi liyufsida fiihaa wayuhlika alhartsa waalnnasla waallaahu laa yuhibbu alfasaada
[2:205] Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan

Ayat-ayat tersebut merupakan sinyal-sinyal ilmiah dari Al-Qur'an tentang proses pembentukan kulit bumi, tempat kita berpijak, disitu ada indikasi terjadinya proses yang berangsur-angsur, mulai dari sedikit lalu meluas menjadi seperti permukaan bumi yang ada sekarang, ibarat orang menggelar/menghamparkan permadani..

Kata ‘farsya’ juga diartikan sebagian para ulama dengan ‘alas’ atau ‘tunggangan’. Sebagian ulama tafsir mengartikan sebagai ‘yang disembelih’, dalam hal ini adalah terkait dengan kambing, domba dan sapi (lihat Tafsir Al-Mishbah – Quraish Shihab). Ini menjelaskan bahwa hewan yang diembelih tersebut bisa dimanfaatkan, misalnya kulitnya sebagai alas untuk tempat duduk.

wamina al-an'aami hamuulatan wafarsyan
[6:142] Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih.

Ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang lain :
waallaahu ja'ala lakum min buyuutikum sakanan waja'ala lakum min juluudi al-an'aami buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha'nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy'aarihaa atsaatsan wamataa'an ilaa hiinin
[16:80] Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).

Maka lagi-lagi kata ‘farasy’ dalam ayat tersebut tidak mengandung unsur ‘datar’ melainkan ‘alas tempat duduk’. Tentu saja suatu yang dihamparkan/digelar/dibentangkan akan membentuk sesuai tempat dimana dia dihamparkan, hamparan akan berbentuk melengkung kalau dasar tempatnya juga melengkung, hamparan akan berbentuk datar kalau dasar tempatnya juga datar..

Kata tersebut juga dipakai dalam ayat lain :
muttaki-iina 'alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa aljannatayni daanin
[55:54] Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.

wafurusyin marfuu'atin
[56:34] dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

Ayat tersebut juga tidak menyinggung tentang suatu bidang yang datar, tapi mengenai suatu benda yang 'dibentangkan' untuk tempat duduk-duduk atau istirahat.

al’farasyi’ dalam ayat ini diartikan sebagai ‘anai-anai/laron’ yang baru lahir sehingga posisi mereka bertumpuk-tumpuk bergerak makin lama makin meluas, maka kata ini diikuti dengan ‘al-mabtsuutsi’ = bertebaran, menyebar makin lama makin luas, dalam kalimat ini juga tidak ada korelasi antara kata ‘faraasyi’ dengan datar, melainkan menjelaskan sesuatu yang berkembang meluas. Bisa dilihat dalam ayat ini :

yawma yakuunu alnnaasu kaalfaraasyi almabtsuutsi
[101:4] Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,


Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

QS 2:22


alladzii ja'ala lakumu al-ardha firaasyan

[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu

Farasya = ‘fa-ra-syin’

Kata tersebut berasal dari kata ‘farasya’ yang berarti : to spread out, extend, stretch forth, furnish = menghampar, mempunyai kata turunan : furusy (berbentuk jamak, bentuk tunggalnya :firasy). Kata ‘firasy’ berarti : hamparan yang biasanya digunakan untuk duduk atau berbaring. Dari situ kata tersebut juga bisa diartikan : permadani, kasur atau ranjang. Dalam kalimat ini tidak ada kaitan sesuatu yang terhampar dengan ‘datar’.


Ketahuilah wahai saudaraku seiman, bahwa bumi yang kita tempati ini berbentuk bulat menurut kesepakatan para ulama. Hal ini mereka nyatakan jauh-jauh hari sebelum para ilmuwan barat menyatakan hal ini. Berkata Imam Ibnu Hazm dalam Al-Fishal fil Milal wan Nihal (2/97) : Pasal penjelasan tentang bulatnya bumi. Tidak ada satupun dari ulama kaum muslimin semoga Allah meridlai mereka- yang mengingkari bahwa bumi itu bulat, dan tidak dijumpai bantahan atau satu kalimat pun dari salah seorang dari mereka, bahkan al-Quran dan as-Sunnah telah menguatkan tentang bulatnya bumi.

Hal senada pernah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan menukil perkataan Imam Abul Husain Ahmad bin Jafar bin Munadi salah seorang ulama Hanabillah yang sangat masyhur di zamannya- berkata : Demikianlah juga para ulama sepakat bahwasanya bumi dengan segala gerakannya, baik di darat maupun di laut itu bulat [Lihat Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 25/159] Dan Syaikhul Islam pun menukil adanya ijma para ulama mengenai hal ini dari Imam Ibnu Hazm dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. [Lihat Majmu Fatawa 6/586]

Berkata Imam Ibnu Hazm : Kita katakan kepada orang yang tidak memahami masalah ini : Bukankah Allah mewajikan kepada kita untuk shalat Dzuhur apabila matahari telah bergeser ke arah barat (zawal)? Pasti dia akan menjawab : Ya. Lalu tanyakan kepadanya tentang makna bergesernya matahari ke arah barat, pasti jawabannya adalah bahwa matahari telah berpindah dari tempat pertengahan jarak antara waktu terbitnya dengan waktu tenggelamnya, dan ini terjadi di semua waktu dan semua tempat. Maka orang yang mengatakan bahwa bumi itu datar dan tidak bulat dia harus mengatakan bahwa orang yang tinggal di daerah bumi paling timur harus shalat Dhuhur saat matahari barusan terbit, juga orang yang tinggal di daerah paling barat tidak menjalankan shalat Dhuhur kecuali di pengunjung siang dan ini adalah sesuatu yang sudah keluar dari ketetapan syariat Islam [Lihat Al-Fishal 2/87 dengan diringkas)

Adapun firman Allah. Artinya : Dan bumi bagaimana dihamparkan? {Al-Ghasyiyah [88] : 20] Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa bumi itu datar, karena sebuah benda yang bulat kalau semakin besar, maka akan semakin tidak kelihatan bulatnya dan akan nampak seperti datar. [Lihat Hidayatul Hairan Fi Masalatid Daurah oleh Syaikh Abdul karim Al-Humaid hal. 56]

Berkata Syaikh Bin Baz : Keberadaan bumi itu bulat tidak bertentangan dengan bahwa permukaan bumi itu datar yang layak untuk dijadikan tempat tinggal, sebagaimana firman Allah Taala. Artinya : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan [Al-Baqarah [2] ; 22]

Juga firmanNya. Artinya : Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak? [An-Naba [78] : 6-7] Artinya : Dan bumi bagaimana dihamparkan ? [Al-Ghasyiyah [88] : 20]

Kesimpulannya, bumi itu bentuknya bulat namun permukaannya datar agar bisa dijadikan tempat tinggal dan dimanfaatkan oleh manusia. Dan saya tidak menemukan dalil naqli dan hissi yang menentang masalah ini [Lihat Al-Adilah An-Naqliyah wal Hissiyah oleh Syaikh Ibnu Baz hal. 103]


LANGITPUN BULAT
Adapun mengenai keberadaan bahwa langit itu bulat, maka ini pun sesuatu yang telah disepakati oleh para ulama Islam. Berkata Imam Ibnu Katsir : Imam Ibnu Hazm, Ibnul Munadi dan Ibnu Jauzi serta para ulama lainnya telah menukil adanya ijma bahwa langit itu bulat [Lihat Al-bidayah wan Nihayah 1/69 tahqiq DR Abdullah At-Turki, lihat juga Al-Fishal 1/97-100]

Dan ini pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Telah kami jelaskan bahwa langit itu bulat menurut para ulama dari kalangan sahabat dan tabiain, bahkan tidak hanya satu orang ulama yang mana mereka adalah orang paling mengetahui tentang riwayat menyatakan bahwa langit itu bulat, seperti Abul Husain bin Munadi, Ibnu Hazm dan Ibnul Jauzi [Majmu Fatawa 25/195]

Dalil mengenai masalah ini sangat banyak, di antaranya adalah firman Allah Artinya : Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya [Yasin [36] : 40] Berkata Hasan Al-Bashri bahwa maksudnya adalah berputar, berkata Ibnu Abbas : Berputar pada falak seperti falkah mighzal Falkah mighzal adalah kayu berbentuk bulat yang digunakan untuk menenun kain. Juga firman Allah. Artinya : Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terjaga [Al-Anbiya : [21] : 32]

Keberadaan langit sebagai atap bumi, sedangkan bumi itu bulat maka langit pun bulat. Berkata Syaikhul Islam ibnu Taimiyah : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhabarkan bhawa Arsy itu seperti kubah, dan ini adalah sebuay isyarat bahwa langit itu bulat”. Kemudian setelah ini, pahamilah wahai saudaraku, bahwa bumi kita ini adalah pusat alam semesta. Dia berada persis di tengah-tengah lingkaran langit. Hal ini adalah sesuatu yang disepakati oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam beberapa tempat dalam Majmu Fatawa beliau. Beliau berkata : “Bahwasanya bumi terletak di tengah bulatan langit. Yang menunjukkan hal ini adalah bahwasanya semua benda langit itu terlihat dari bumi di segala penjuru langit dalam jarak yang sama, ini semua menunjukkan bahwa jauhnya antara bumi dan langit itu sama dari segala sisi, dan ini dengan tegas menunjukkan bahwa bumi itu terletak persis di tengah-tengah” [Lihat Majmu Fatawa 25/195]

Ilmuan Eropa, Galileo Galilei (1546-1642) mengatakan dengan tegas bahwa bumi berbentuk bulat. Pernyataannya ini oleh otoritas Gereja dianggap  menyimpang sehingga dia harus dihadapkan pada hukuman mati.  
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi. 



Bagaimana Pendapat Ulama Islam? 

Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat. 
Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H – 808 H): "Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi…." (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo). 
Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): "Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling bawahnya adalah pusat…." (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).


Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad). 
Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:
1. Muruj Al-Dzahab wa Ma'adin Al-Jauhar, oleh Mas'udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma'rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma'ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur'an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur'an)
Dan lain-lain.  


Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur'an? 

Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar'i dalam bukunya "Mausu'ah Al-Ilmiyah fi I'jaz Al-Qur'anul Karim" (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur'an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya.  
Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, inilah jawaban telak tentang tuduhan bumi itu datar menurut Alqur'an:surat Az-Zumar ayat 5

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا
هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ 

"Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun." (QS.Az-Zumar:5)


Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar….? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.

Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya…!


Ajaibnya, keterangan-keterangan ini ditulis dalam ayat-ayat Al-Qur’an pada 14 abad yang lalu, disaat orang-orang Eropa dan Amerika masih primitif, dan masih menganggap bumi ini datar serta menganggapnya sebagai pusat bagi jagad raya ini.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya....


BUMI BERBENTUK SEGI EMPAT DAN DATAR DALAM ALKITAB KRISTEN

Matius 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari KEEMPAT PENJURU BUMI, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain

Markus 13:27 Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari dari KEEMPAT PENJURU BUMI, dari ujung bumi sampai ke ujung langit

Wahyu 7:1. Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada dari KEEMPAT PENJURU BUMI dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon

Wahyu 20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada dari KEEMPAT PENJURU BUMI, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut

Matius 12:42 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!

Saudara saudari semua, meski kita naik ke puncak gunung tertinggi di Tibet &  dapat melihat sejauh ribuan mil, tapi tetap lah kita tak dapat melihat seluruh bumi, bagian belakang bumi yg bundar tetap tidak kelihatan. Ini hanya bisa berlaku jika bumi itu datar! Ini ayatnya:

Matius 4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

Lukas 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.

Daniel 4:10 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi;
11 pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi.
Ayat-ayat diatas ini pun bermakna bumi itu datar, bukan bundar, karena mustahil orang dapat melihat pohon setinggi apapun dari bagian belakang bumi yang bundar. Ini cuma berlaku jika bumi datar!

Mungkinkah TUHAN menulis bumi berbentuk segi empat?
Mungkinkah TUHAN keliru?
Mungkinkah TUHAN mengatakan bumi itu datar?
Jelas ini bukan Firman Tuhan!

Masih banyak ayat alkitab yang menyatakan bumi ini datar, bersudut 4, berujung ini masih banyak lagi lainnya:
Matius 12:42, Lukas 11:31, Kisah Rasul 1:8, Kisah Rasul 13:47, Roma 10:18, Yesaya 24:16 , Yesaya 5:26, Amsal 30:4, Amsal 17:24, Mazmur 135:7, Mazmur 98:3 , Mazmur 72:8, Mazmur 67:8, Mazmur 65:9, Mazmur 65:6, Mazmur 61:3, Mazmur 59:14, Mazmur 46:10, Mazmur 22:28, Mazmur 19:5, Mazmur 2:8, Ayub 38:13, Ayub 37:3, Ayub 28:24, Ulangan 33:1, Ulangan 28:6, Ulangan 28:49, Ulangan 13:7.

Silahkan cek sendiri di alkitab, terlalu panjang jika saya harus menuliskan satu persatu! Sekarang silahkan Anda menilai Alqur’an ataukah Bible yang tidak ilmiah?
Wallohu’alam bishowab....