Saya mengumpulkan Artikel ini tak bermaksud menghina agama tertentu.tetapi sebagai hak jawab muslim pada situs-situs dan blog-blog anti islam.jika mereka bisa menyerang islam,maka mengapa saya tak boleh sebagai serangan balik? Pada kehidupan sehari-hari di indonesia ini,mari islam-kristen dan agama lain bekerja sama membangun bangsa ini tampa konflik.blog ini cuma memberikan penjelasan pada anda-anda,semua kesimpulan berpulang pada anda semua,saya hanya menyampaikan.tiada permusuhan di antara kita di dalam bangsa besar ini,kita cuma mengungkap kan pikiran dan analisa.

Allah swt berfirman:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Artinya: “Dan katakanlah: “Yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (QS. Al-Isra’: 81)
Ayat ini memberikan jaminan kepada pembela kebenaran bahwa suatu saat kebenaran pasti datang dan kebatilan akan lenyap seiring dengan datangnya Al-haq, bahkan ditegaskan lagi bahwa kebatilan pasti akan lenyap, walau itu dikemas dan didesaign dengan sehebat mungkin.
Namun sebagai umat islam, kita tetap harus punya strategi, punya tekhnik bagaimana memunculkan kebenaran itu. Karena kebenaran akan tetap mengendap dan kebatilan akan tetap merajalela jika kita tidak berfikir dan berinisiatif memunculkan kebenaran itu kepermukaan.
Kebatilan yang terstruktur dan terorganisir bisa mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Begitu kata Ali bin Abi Thalib, dan faktanya memang begitu. Betapa banyak kebatilan saat ini yang mengungguli kebenaran akibat tidak adanya menejemen yang bagus dipihak kebenaran.
Ada hal yang penting untuk kita perhatikan, bahwa yang menang didunia ini siapa yang kuat, walau dia salah. Sementara diakhirat kelak kemenangan akan berpihak pada yang benar walau dia lemah. Ini adalah sebuah rumusan hidup, agar kita mampu memahami peta perjuangan dan pertarungan.
Kita sering tidak realistis karena tidak memahami realita. Disinilah dibutuhkan kejelian dan kepekaan dalam melihat situasi disekitar kita. Kita tidak bisa dengan serta merta menyalahkan umat, sementara kita sebagai motor penggerak dakwah belum sempat memahamkan kepada mereka kebenaran yang sesungguhnya. Mereka menanti uluran kepedulian kita, untuk mengajarkan kepada mereka Al-Haq .
Di ayat lain Allah kembali meyakinkan kita akan adanya Al-Haq yang akan mengalahkan yang batil, agar kita tetap berbesar hati dan tetap optimist memperjuangkan kebenaran walau rintangan terus menghadang.

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ

Artinya: “Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap….” (QS. Al-Anbiyaa’: 18)
Berjuang bersama kebenaran pasti menang INSYA ALLAH





    1. KRISTIAN GAGAL MEMATUHI ALKITAB
    2. TUJUAN ALLAH SWT MENGUTUS NABI MUHAMMAD SAW
    3. SYIRIK dan MUSYRIK
    4. SEJARAH NATAL
    5. SEJARAH DAN KEASLIAN AL-QUR’AN
    6. PERTENTANGAN SIFAT YESUS SEBAGAI TUHAN ALLAH
    7. PERNIKAHAN MUHAMMAD SAW DENGAN ZAENAB
    8. AT TAUBAH 9:123
    9. Q.S YUNUS (10): 94
    10. WANITA KURANG AKAL DAN AGAMANYA
    11. PARAN, BAKA, MEKKAH, DAN NUBUAT MUHAMMAD
    12. NABI ISA MENGAJARKAN SHOLAT BERJAMAAH MENGHADAP KIBLAT
    13. AL QUR'AN TENTANG PERANG
    14. ALLAH MENGHALALKAN MENGGAULI ISTRI LEWAT DUBUR
    15. BIBEL YANG DITERJEMAHKAN DAN DIMASUKKAN KE DALAM AL QUR’AN
    16. APAKAH KHAMAR ITU BAIK ATAU JAHAT?
    17. WARAQAH BIN NAUFAL MENGAJARI NABI MUHAMMAD SAW
    18. RASULULLAH SAW SUKA KAWIN
    19. NABI MUHAMMAD BUKAN KETURUNAN IBRAHIM AS
    20. APAKAH QS ALI IMRAN 85 JAHAT?
    21. KEBOLEHAN MENGGAULI BUDAK DALAM ISLAM
    22. MUHAMMAD SEORANG GAY
    23. AL QUR'AN TIDAK MURNI DARI ALLAH SWT
    24. AL QUR’AN MENJIPLAK BIBLEI
    25. ADANYA AYAT RAJAM YANG HILANG
    26. KESALAHAN TATA BAHASA DALAM AL QUR'AN
    27. DI DALAM ALQUR'AN MADU DAPAT MENYEMBUHKAN SEGALA PENYAKIT
    28. ALQUR'AN MENGATAKAN MATAHARI BERSUJUD
    29. MARYAM SAUDARA HARUN
    30. ALQUR'AN TENTANG NABI ISA AS
    31. PEREMPUAN DI PERLAKUKAN JELEK OLEH MUHAMMAD
    32. ALLAH BANYAK BERSUMPAH
    33. RAJA SETAN ITU ALLAH SWT
    34. ISLAM DISEBARKAN DENGAN PEDANG
    35. WAHYU DATANG KETIKA NABI MEMAKAI PAKAIAN WANITA
    36. RASULULLAH MENYAMAKAN WANITA DENGAN KELEDAI DA ANJING
    37. PERNYATAAN DI AL QUR’AN NABI ISA/ YESUS SEBAGAI TUHAN
    38. KENAPA SAMPAI ADA AYAT AL QUR'AN DI NASAKH ?
    39. HAMAN, FIR'AUN & BANGUNAN MESIR KUNO
    40. DZAT ALLAH
    41. MENJAWAB A SINA TENTANG PERAMPOKAN
    42. MENGUPAS ZAT KE TUHANAN TRINITAS
    43. MENGAPA WAJAH NABI MUHAMMAD SAW TIDAK BOLEH DILUKIS
    44. MENGAPA ISLAM MEMPERBOLEHKAN POLIGAMI
    45. MENGAPA JATAH WARIS SEORANG LAKI LAKI LEBIH BANYAK
    46. MENGAPA ISLAM MERANDAHKANPEREMPUAN
    47. RASULULLAH PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
    48. ISLAM MELEGALKAN PENCURIAN & PERZINAHAN
    49. JIHAD BUKANLAH TERORIS
    50. MANA AYAT YANG JAHAT DAN SADIS: AL QURAN VS AL KITAB
    51. LORD= TUHAN???? LORD itu “TUAN” bukan “TUHAN”!!
    52. TRINITAS
    53. KUMPULAN FAKTA ALKITAB DIEDIT
    54. KENAPA NABI ISA MENYEBUT ALLAH SEBAGAI BAPA?
    55. MARIA; VERSI ALKITAB DAN AL-QUR’AN
    56. KEBOHONGAN DULADI TENTANG KRISTEN DAN ISLAM
    57. BERSUCI 7X SALAH SATUNYA DICAMPUR TANAH
    58. NABI MUHAMMAD PERAMPOK
    59. ISLAM DAN PERBUDAKAN
    60. TAQIYA VS JAGA LISAN MU
    61. MENURUT ALKITAB YAHWEH MENCIPTAKAN KEJAHATAN
    62. AKU DAN BAPA ADALAH SATU=TUHAN..??
    63. 50 BANTAHAN TENTANG AYAT ALQUR'AN
    64. PELACUR DI SURGA KRISTEN
    65. KONTRADIKSI UCAPAN YESUS TENTANG PERCERAIAN?
    66. BENARKAH TANDA KEPALSUAN SUATU NABI JIKA IA BANYAK ISTERI?
    67. APAKAH ABRAHAM PEZINA, TUKANG SELINGKUH KARENA POLIGAMI?
    68. MENGGAULI ISTERI YANG TELAH DI CERAI KAN TIDAK BERDOSA?
    69. TERKUAKNYA BOM BALI
    70. MUHAMMAD WAFAT KARENA DIRACUN"..!!!
    71. AKHIR DARI KEHIDUPAN SEMUA MURID-MURID YESUS YG MENGENASKAN....!!
    72. DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SAW
    73. SOLUSI ALKITAB: ISTERI YANG DI PUKULI SUAMI NYA
    74. TEOFANI ALLAH
    75. MENGAPA UMAT ISLAM GAMPANG TERSINGGUNG
    76. KONSEP CACAT PENGILHAMAN BIBLE
    77. MUHAMMAD BERSELISIH DENGAN ALLAH
    78. ROH KUDUS
    79. SESAMA MUSLIM WAJIB MENUTUPI KEBEJATANNYA
    80. SIAPA YANG IBLIS ISLAM APA KRISTEN?
    81. PASAR SEX DALAM SURGA ISLAM
    82. ADAKAH YESUS PERNAH BERKATA SEMBAHLAH AKU?
    83. BALADA YESUS DAN BUAH ARA
    84. DUA VERSI KEMATIAAN YUDAS
    85. QURAN:PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI 6 MASA ATAU 8 MASA?
    86. KESALAHAN QURAN: UMUR BUMI LEBIH TUA DARI UMUR LANGIT?
    87. NUBUAT GAGAL KIAMAT DARI YESUS
    88. DISTORSI NARASI BANJIR NABI NUH DALAM ALKITAB
    89. GAMES NGEPOT DAN NGELIT GAYA APOLOGI KRISTEN
    90. BETAPA GAGAH NYA NARASI ALKITAB.
    91. YESUS TERNYATA TAK PAHAM ILMU KEDOKTERAN
    92. SEMUA MAKANAN HALAL
    93. KEBOHONGAN TENTANG KELAHIRAN YESUS
    94. PAULUS RASUL PALSU ATAU BUKAN
    95. JANGAN MENCOBAI TUHAN MU: KETIKA MARKUS 16:17-18 DI GUGAT
    96. ISLAM MENYEMBAH DEWA BULAN
    97. PAULUS MELARANG KERAS SUNAT
    98. NAMA ORISINIL TUHAN BUKAN YAHWEH,TAPI ALLAH.
    99. MENGAPA HARUS BERTAHAN DENGAN KATA:ALLAH?
    100. SURAH AZ ZUKHRUF AYAT 61
    101. EMBRIOLOGI DI DALAM AL QUR'AN MENJIPLAK YUNANI
    102. DALAM ISLAM SUAMI BOLEH MEMUKUL ISTRI
    103. BENARKAH YESUS UNTUK SELURUH BANGSA?
    104. BIDADARI DI SURGA
    105. BENARKAH MENURUT BIBLE YAHWEH TIDAK MENCIPTAKAN KEJAHATAN
    106. BAGI ALLAH HANYA ADA SATU AGAMA, YAITU ISLAMI
    107. AYAT FAVORIT MISIONAR
    108. ATURAN POLIGAMI YANG LUAR BIASA ( AN NISAA 1 S/D 3)
    109. APAKAH YESUS BISA MENGAMPUNI DOSA
    110. YAHUDI DAN NASRANI ADALAH AHLUL KITAB
    111. APA SEBENARNYA YANG INGIN YESUS SAMPAIKAN DI YOHANES 10:30???
    112. AL-QURAN MEMBELA YESUS
    113. ALQUR'AN ADALAH PERKATAAN NABI MUHAMMAD SAW
    114. BESI DITURUNKAN DARI LANGIT
    115. ALLAH SWT MENCIPTAKAN BUMI DATAR
    116. AL QUR'AN SALAH DALAM PENCIPTAAN MANUSIA
    117. KOMPILASI AL-QUR'AN TIDAK LENGKAP
    118. NABI MUHAMMAD SAW BODOH
    119. SEJARAL AL AQSO
    120. MUHAMMAD SAW MENIKAH DENGAN CARA KRISTEN
    121. ISLAM ITU BODOH TIDAK PUNYA ILMU PENGETAHUAN
    122. RASULULLAH SAW MENDEKATI WANITA YG SEDANG HAID
    123. ADA AYAT SYETAN DALAM AL QUR'AN
    124. RASULULLAH MELANGGAR ETIKA PERANG
    125. AYAT ALQUR'AN BERTENTANGAN
    126. HADIST MINUM KENCING ONTA
    127. ISA LEBIH MULIA KARENA BANYAK DI SEBUT DI AL QUR"AN
    128. KISAH BURUNG ABABIL
    129. AISYAH MASIH ANAK ANAK SAAT DI NIKAHI MUHAMMAD
    130. KATA MAJEMUK "KAMI" DALAM AL-QUR'AN ADALAH TRINITAS
    131. ISLAM DISEBARKAN DENGAN PEDANG
    132. ALQUR"AN MEMBENARKAN KETUHANAN YESUS
    133. TIDAK ADA JAMINAN SURGA BAGI ORANG MUSLIM
    134. MATEMATIKA ALQUR"AN SALAH HITUNG
    135. ALLAH MENYURUH MALAIKAT DAN IBLIS MENYEMBAH ADAM AS
    136. ALLAH SWT ITU LEMAH KARENA MEMINTA PERTOLONGAN
    137. BINTANG UNTUK MELEMPAR SYETAN
    138. MUSLIM PENYEMBAH KA"BAH
    139. HADIST HADIST PALSU ALA FFI
    140. Al-QUR"AN TIDAK SEMPURNA PENGUMPULANNYA
    141. SEMUA AGAMA BENAR
    142. ALLAH SUBHANALLAH TA'ALA SALAH BERHITUNG
    143. ORANG KAFIR MAKAN DENGAN 7 USUS
    144. MUSA AS MEMBELAH LAUTAN
    145. BOM BUNUH DIRI JIHADKAH?
    146. AL-QUR"AN MENFITNAH NASRANI
    147. ISLAM MENGAJARKAN PERZINAHAN
    148. RASULULLAH SUKA KAWIN
    149. NABI MUHAMAD PERNAH KAFIR
    150. PEMINDAHAN KIBLAT YG SENGAJA DIBUAT OLEH NABI MUHAMAD
    151. NABI MUHAMAD YG MASIH BELUM SELAMAT
    152. ISLAM KARANGAN NABI MUHAMMAD SAW
    153. KISAH ISRA' MI'ROJ UNTUK MENUTUPI PERZINAHAN NABI
    154. ALQURAN DAN HADIS MEMBENARKAN KETUHANAN ISA / YESUS
    155. WANITA HAID DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN
    156. ANAK YANG DIKORBANKAN IBRAHIM AS ADALAH ISHAK
    157. RASULULLAH TIDAK KHITAN
    158. MUSLIM MENYEMBAH HAJAR ASWAD
    159. NABI MUHAMMAD HARUS BERTANYA PADA AHLI KITAB
    160. ALLAH TIDAK MAHA TAHU
    161. Al-QUR'AN TIDAK BERURUTAN
    162. NABI MUHAMMAD ADALAH NABI PALSU
    163. IBADAH HAJI MENCONTEK RITUAL PAGAN
    164. KRISTEN VS ISLAM TERHADAP PEMERKOSA
    165. AGAMA NABI MUHAMAD SEBELUM MENJADI NABI
    166. ALQURAN MENGAKUI DOKTRIN TRINITAS
    167. TEORI EMBRIOLOGI DARI ALQURAN ADALAH MENJIPLAK
    168. VALENTINE HARAM
    169. KEUNIKAN NAMA ALAAH
    170. ALLAH ADALAH NAMA TUHAN PENYEMBAH BERHALA
    171. WAHYU TIDAK DAPAT DIBATALKAN DENGAN ANALISA MANUSIA
    172. ISLAM MERENDAHKAN WANITA

NABI MUHAMAD PERNAH KAFIR


Senin, 15 Juni 2015

Dalam rangka menjala umat Islam Madura, Pendeta Edhie Sapto dan Pendeta Yosua Adhie mengimbau kepada umat Kristiani agar penginjilan dilakukan dengan metode perbandingan Alkitab (Bibel) bahasa Arab dan Al-Qur‘an. Alkitab bahasa Arab diperlukan dalam penginjilan karena orang Madura akan mengakui bahwa Alkitab bahasa Arab adalah kitab asli. Ini belum cukup, tapi harus ditunjang dengan lagu-lagu qasidah bahasa Arab dengan irama padang pasir yang syairnya dikutip dari ayat-ayat Alkitab. Qasidah ini diperlukan karena orang Madura senang mendengarnya. “Mereka senang mendengarnya dan akhirnya berita Injil tersebar, banyak jiwa-jiwa bertobat dan nama Tuhan dipermuliakan,” tulisnya.


Dalam rangka perbandingan Alkitab dan Al-Qur‘an itulah, majalah Midrash Talmiddim banyak mengutip ayat-ayat Al-Qur‘an. Kutipannya terkadang tepat, tapi metode pemahamannya dirusak, bahkan tak jarang pengertiannya diselewengkan untuk melecehkan Allah dan Rasulullah. Setelah terkesan bahwa ayat Al-Qur‘an itu lemah, Edhie dan Yosua memberikan solusi berupa ayat-ayat Alkitab. Kesimpulannya, Alkitab jauh lebih hebat daripada Al-Qur‘an; Kristen jauh lebih unggul daripada Islam.


Nabi Muhammad Dituduh Pernah Kafir

Nabi Muhammad difitnah sebagai orang yang pernah bergabung dalam ibadah orang kafir. Buktinya Nabi Muhammad pernah ibadah dengan cara semedi di goa (edisi 3 hal. 25).


Penghujatan ini sama sekali tidak berdasar dan tidak didukung oleh data yang akurat. Karena sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad sepanjang hayatnya selalu berlaku jujur, tak pernah berbohong, tak pernah mengikuti adat-istiadat masyarakat jahiliyah baik minum-minuman keras, main perempuan maupun menyembah berhala. Semua itu dijauhi oleh Muhammad sampai akhir hayatnya.


Dalam kondisi masyarakat jahiliyah itu, Muhammad SAW bertahanuts (mempersiapkan diri) di tempat yang tenang yaitu gua Hira yang terletak di Jabal Nur (bukit cahaya). Di tempat ini, dengan pikiran yang jernih dan tenang, beliau merenungkan tentang pencipta alam raya. Langkah ini pun dituntun oleh wahyu Allah. Karena sebelum diangkat sebagai nabi, beliau sudah diberi wahyu berupa ruh Al-Qur‘an. (Qs. As-Syura 52 dan Ad-Dhuha 7).


Muhammad adalah nabi yang dipuji oleh Allah SWT sebagai pribadi yang benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Qs. Al-Qalam 4); diberi pahala yang besar yang tidak putus-putusnya” (Al-Qalam 3); ditinggikan derajatnya” (Alam Nasyrah 4); nabi pamungkas (Ali Imran 144, At-Taubah 33, Al-Ahzab 40); dan nabi yang diutus untuk seluruh umat manusia (Al-Anbiya‘ 107).


Nabi Muhammad Dituduh Pemarah

Selanjutnya, kedua pendeta itu memfitnah Nabi Muhammad sebagai orang pemarah yang membuat ayat Al-Qur‘an untuk melampiaskan kemarahan kepada orang Yahudi lantaran mereka tidak mau mengakui kenabiannya.


Mereka menulis: “Setelah Muhammad meyakinkan dirinya menerima wahyu dan menjadi seorang nabi, maka mulailah secara serius menceritakan pengalaman-pengalamannya kepada orang-orang Yahudi yang menguasai tempat-tempat ibadah. Tetapi cerita Muhammad tidak ditanggapi dengan baik, malahan menjadi cemoohan. Muhammad menjadi marah dan gusar kepada orang Yahudi dan mulai memusuhi mereka. Muhammad memusuhi orang Yahudi karena kenabiannya diragukan dan tidak diterima. Untuk mengantisipasi ejekan Yahudi ini, maka Muhammad menerapkan strategi dengan mengatakan Yahudi itu musuh yang harus dimusnahkan” (Qur’an surat 2:89)” (edisi 4 hal. 22).


Itulah teologi khayalan Pendeta Madura. Darimana dia bisa menyimpulkan bahwa surat Al-Baqarah 89 menyatakan Yahudi sebagai musuh yang harus dimusnahkan? Padahal pada ayat tersebut tidak ada kata “memusnahkan.” Perhatikan kutipan ayat selengkapnya:


وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ

“Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.”


Soal permusuhan kepada Yahudi, juh sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, mereka telah dilaknat oleh Allah SWT melalui lisan Nabi Daud dan Isa AS karena perilaku yang durhaka dan melampaui batas” (Qs. Al-Ma‘idah 78). Bani Israel memang layak dilaknat karena mereka sangat durhaka, sampai-sampai mereka berani membunuh nabi utusan Allah (Qs. Al-Baqarah 61).


Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:


لَعْنَةُ اللهِ عَلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى

“Laknat Allah kepada Yahudi dan Nasrani” (Muttafaqun ‘alaihi).

Seharusnya Pendeta Edhie Sapto ingat, dan tidak jangan melupakan betapa durhakanya Yahudi, sehingga mereka pun ingin membunuh Nabi Isa AS yang oleh orang Kristen disebut Yesus Kristus dan dianggap sebagai tuhan (Qs. An-Nisa‘ 157). Dalam Injil pun Yesus mencela mereka dengan panggilan “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak!” (Matius 23:33).


Allah Dikatakan Tidak Maha Pengampun

Dalam artikel 6 halaman berjudul “Mengapa Allah Menyesatkan Orang?” Edhie mengutip ayat-ayat Al-Qur’an secara parsial lalu disimpulkan bahwa Allah dalam Al-Qur’an itu tidak Maha Pengampun karena tidak memberikan ampunan-Nya.


Dalam sub judul “Allah Maha Pengampun, tidak memberi ampunan,” Edhie Sapto mengutip Al-Qur’an surat An-Nisa 106, Muhammad 19 dan Al-Mu`minun 109. Selanjutnya ia menulis: “Namun sayang Allah tidak memberi ampun. Qs. 9 At-Taubah 80: Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendati pun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (Edisi 4 hal. 17).


Pendeta Madura yang satu ini benar-benar licik. Ketika membaca ayat, perhatiannya hanya tertuju kepada kalimat “namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka.” Sehingga dengan seenaknya dia simpulkan bahwa Allah dalam konsep Al-Qur’an itu tidak Maha Pengampun. Padahal jika dipahami secara utuh, sambungan ayat tersebut jelas menyatakan bahwa orang yang tidak diampuni adalah orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.


Tidak ada masalah sedikit pun dalam ayat tersebut. Allah tidak mengampuni orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan berarti Allah tidak Maha Pengampun, melainkan satu kewajaran yang sudah demikian semestinya. Justru tidak adil jika Allah mengampuni orang kafir yang tidak bertaubat. Dalam kitab-kitab suci, Tuhan memang Maha Pengampun, tapi tidak semua orang diampuni karena ada sebab-sebab yang menolak ampunan Tuhan. Salah satu hal yang menolak ampunan Allah adalah kekafiran dan kemusyrikan (Qs. Muhammad 34, An-Nisa 48, 116).


Jika realita bahwa Tuhan tidak mengampuni orang kafir lalu disimpulkan bahwa Tuhan tidak Maha Pengampun, betapa cerobohnya penafsiran ini. Seharusnya Edhie Sapto malu menyelewengkan kitab suci orang dengan analisa miring bahwa Tuhan tidak Maha Pengampun. Sebab jika pisau analisa itu diterapkan kepada Alkitab (Bibel), kitab suci kristiani, maka hal serupa pun akan terjadi. Karena Bibel pun menyebutkan adanya orang yang tidak diampuni oleh Tuhan:


“Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni” (Matius 12:31, Lukas 12:10). Dalam ayat yang lain, dosa manusia yang tak diampuni itu disebut sebagai “dosa kekal” (Markus 3:29).


Tuhan juga tidak mengampuni orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang (Matius 6:15). Dalam Perjanjian Lama, Nabi Yeremia berdoa kepada Tuhan agar tidak mengampuni kesalahan orang yang akan membunuhnya (Yeremia 18:23).


Jika metode berpikir Pendeta Edhie Sapto dipakai untuk menafsirkan Bibel, maka kesimpulannya adalah Tuhan yang disembah orang Kristen dalam Bibel tidak Maha Pengampun karena tidak mengampuni orang.


Umat Islam meyakini sepenuhnya bahwa Allah itu Maha Pengampun.


قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. Az-Zumar 53).


Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: Hai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh jagad, sedangkan kamu ketika mati berada dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh jagad pula” (HR. At-Tirmidzi).


Betapa luasnya rahmat dan ampunan Allah SWT sesuai dengan nama-Nya “Al-Ghaffaar” dan (Maha Pemberi Ampunan) dan “Al-Ghafuur” (Maha Pengampun). Inilah yang belum dipahami oleh Edhie Sapto.


Allah SWT Dilecehkan sebagai Penyesat

Sebelum memulai artikel enam halaman berjudul “Mengapa Allah Menyesatkan Orang?”, Edhie Sapto membuat ilustrasi sbb:


“Pernahkah anda pergi ke suatu rumah teman dan hanya mempunyai alamat yang kurang jelas, lalu anda bertanya kepada orang tentang alamat tersebut. Dan anda yakin akan orang itu. Ternyata informasi itu salah dan membuat tersesat karena orang itu telah menyesatkan anda… Bagaimana seandainya yang menyesatkan dan tidak mau mengampuni itu Allah? Benarkah Allah menyesatkan dan tidak mau mengampuni?” (Edisi 4 hal. 15).


Kedua pertanyaan tersebut dijawab sendiri dengan kutipan empat buah ayat Al-Qur‘an, antara lain:


وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ وَلِيٍّ مِنْ بَعْدِهِ وَتَرَى الظَّالِمِيْنَ لَمَّا رَأَوُاْ الْعَذَابَ يَقُوْلُوْنَ هَلْ إِلَى مَرَدٍ مِنْ سَبِيْلٍ

“Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?” (Qs. Asy-Syura 44).


Dengan tata letak tulisan seperti ini, Pendeta Edhie Sapto ingin menyatakan bahwa Allah yang disembah setiap hari oleh umat Islam itu menyesatkan manusia.


Analisa ini jelas batil dan menyimpang jauh dari konteks karena ketika membaca ayat tersebut, mata Edhie Sapto hanya terpaku pada kalimat “Dan siapa yang disesatkan Allah.” Padahal bila dibaca utuh, ayat tersebut berbicara tentang keadaan orang yang zalim. Dan pada ayat berikutnya (ayat 45) disebutkan bahwa orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal (fii ‘adzaabin muqiim).


Kenyataan bahwa Allah menyesatkan dan menyiksa orang-orang yang zalim dengan azab yang kekal, bukanlah suatu hal yang musykil. Dan tidak boleh dipahami bahwa Allah itu tidak Maha Pengasih dan Penyayang, seperti ajaran Edhie Sapto.


Dalam Al-Qur‘an secara tegas Allah menyatakan bahwa Dia menyesatkan orang-orang yang zalim” (Qs. Ibrahim 27) dan tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Qs. Al-An’am 144, Al-Qashash 50, Ali Imran 86, At-Taubah 19, Ash-Shaff 7,) serta melaknat (mengutuk) orang-orang zalim (Qs. Al-A’raf 44, Hud 18). Akibatnya, kelak di hari Akhirat orang zalim itu dimasukkan ke neraka (Qs. An-Nisa‘ 30).


Predikat buruk itu disandang karena mereka memang berada dalam kesesatan yang nyata” (Qs. Maryam 38, Luqman 11). Beberapa karakteristik kaum zalim antara lain: membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia (Qs. Al-An’am 144), berbuat fasik (Qs. Al-Baqarah 59, Al-A’raf 165), menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya (Qs. Al-Baqarah 114), membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya (Qs. Al-An’am 21, Hud 18). Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).


Jadi, Allah memasukkan orang zalim ke dalam neraka, bukan karena Allah tidak Maha Pengasih, melainkan karena Allah Maha Adil dengan membalas manusia sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Orang zalim harus mendapat siksa di neraka karena tindakan mereka yang merugikan dirinya sendiri dengan selalu menzalimi (mengingkari) ayat-ayat Kami” (Qs. Al-A’raf 9).


Selain itu, masih banyak golongan manusia yang disesatkan oleh Allah, antara lain:


Pertama, Orang fasik, sesuai dengan firman-Nya:


وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَاسِقِيْنَ

“…Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik” (Qs. Al-Baqarah 26).


Orang-orang fasik itu memutuskan perkara tidak berdasarkan hukum Allah (Qs. Al-Ma‘idah 47), melanggar perjanjian Allah dan membuat kerusakan di muka bumi (Qs. Al-Baqarah 27).

Kedua, Orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu, sesuai dengan nas Al-Qur‘an:


كَذَلِكَ يُضِلُّ اللهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُرْتَابٌ

“...Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu” (Qs. Al-Mukmin 34).


Ketiga, Allah menyesatkan orang-orang kafir, berdasarkan firman-Nya:


كَذَلِكَ يُضِلُّ اللهُ اْلكَافِرِيْنَ

“…Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir” (Qs. Al-Mu`min 74).


Orang kafir mengikuti yang batil dan menghalangi manusia dari jalan Allah (Qs. Muhammad 1-3), serta benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur‘an) (Qs. Muhammad 9). Umat Nasrani disebut kafir karena mempertuhankan Nabi Isa (Al-Ma‘idah 17 dan 72).


Jelaslah bahwa Allah menyesatkan golongan orang-orang zalim, fasik, kafir dan orang yang melampaui batas karena mereka sendiri telah menolak dan menentang kebenaran ayat-ayat Allah.


وَمَا ظَلَمَهُمُ اللهُ وَلَكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

“... Allah tidak menzalimi (menganiaya) mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi (menganiaya) diri mereka sendiri” (Qs. Ali Imran 117).


Seharusnya kedua pendeta radikal itu tidak merasa musykil terhadap ayat-ayat Al-Qur‘an yang menyatakan kesesatan kaum yang zalim, fasik dan kafir. Karena dalam Alkitab (Bibel) sendiri terdapat banyak ayat-ayat yang musykil. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyuruh nabi-Nya untuk menikahi seorang pelacur:


“Ketika Tuhan pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, Tuhan berkata, “Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan meninggalkan Aku” (Hosea 1:2, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).


“Seorang imam tak boleh kawin dengan seorang wanita bekas pelacur atau seorang wanita yang bukan perawan atau yang sudah bercerai, karena imam adalah milik-Ku” (Imamat 21:7).


Kemusykilan ayat ini sudah diakui pula oleh teolog Kristen sendiri. Walter C Kaiser Jr, dekan dan wakil presiden pendidikan di Trinity Evangelical Divinity School meletakkan ayat musykil ini dalam satu bab khusus dalam bukunya “Hard Sayings of the Old Testament.”


Pendeta Jahil Murakkab

Kelancangan Edhie dan Yosua yang sangat naif adalah pendirian Pusat Pelatihan Bahasa Arab Gratis Metode Pesantren. Ilmu bahasa mereka sungguh miskin, tapi berani mendirikan pusat bahasa. Ini bukan mencerahkan tapi pembodohan. Hampir semua pelajaran bahasa Arab dalam majalah mengandung kesalahan, baik salah penulisan maupun kaidah bahasa. Misalnya, dalam salah satu percakapan bahasa Arab disebutkan: “Roujatii tufaddhilu al-majallah asy-sya’biyyah rohaani katsibron” yang diterjemahkan: “istri saya lebih suka majalah Rohani.” Bahasa Arab ini bukan metode Pesantren, melainkan metode bahlul pendeta yang awam bahasa. Seharusnya bahasa Arab yang benar adalah, “Zaujatii tufaddhilu al-majallah ad-diiniyyah katsiiron.”

Qasidah kristiani pun tak kalah ngawurnya. Kata “al-qudrotu” dan “al-hayatu” yang seharusnya ditulis dengan huruf ta’ marbuthoh (tertutup) justru ditulis dengan huruf ta’ maftuhah (terbuka). Kata “almasiihu” ditulis tanpa memakai huruf “ya”. Kata “ath-thoriiqu” yang seharusnya “ma’rifah” (definite) ditulis “nakirah” (indefinite). Kata “al-hayaatu” yang sudah jelas ma’rifat, dijadikan mudhof (disandarkan) pada dhomir (kata ganti) “hu” (dia).

Kedua pendeta radikal itu menganggap, umat islam akan tertipu dengan hal-hal yang berbau Arab. Padahal, umat Islam tak sebodoh itu. Umat Islam justru akan tertawa, mencibir lantunan sang penginjil ini.